Follow

Pengikut

Rabu, Oktober 26, 2016

MITOS, LEGENDA, CERITA RAKYAT SUATU DAERAH


CONTOH-CONTOH MITOS, LEGENDA, CERITA RAKYAT

Mitos

Ada beberapa contoh mitos, di bawah ini adalah beberapajudul di indonesia yang terjadi di masa lampau dan terjadi di daerah tertentu:

Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
Cerita barong di Bali
Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India olwh para dewa ke Gunung Semeru yang di Gunung Semeru yang dianggap suci oleh jawa dan bali
Cerita Nyi Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
Cerita Jaka Taeub
Cerita Dewi Nawangwulan

Adapun beberapa contoh mitos di bawah ini yang sampai sekarang

masih dipercaya dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita:

Anak gadis dilarang keras makan di depan pintu, Katanya bisa batal dilamar orang alias balik kucing (ini mitosnya). Kalau dipikir-pikir memang tidak pantas makan di depan pintu, fungsi pintu hanya untuk jalan keluar masuk saja. Kalau memang makan ya di ruang makan atau di tempat yang layak untuk makan. Hubungan dengan yang nglamar balik lagi apa ya? otomatis balik, semua cowok pasti mau calon istri yang sopan santun,lah kalau makannya di depan pintu dan berdiri pasti ilfeel (entar di sangka kuda, kan makannya berdiri)
Calon pengantin perempuan dilarang keras keramas ketika dekat dari H kenapa? Katanya supaya tidak turun hujan deras ketika repsesi berlangsung yang bisa mengacaukan acara. Masuk akal tidak ya? Keramas dan Hujan? logikanya kenapa calon pengantin dilarang membahasi rambutnya (keramas) Karena kata penata rias pengantin, kalau rambut akan disanggul itu di keramasi maka tekstur rambut jadi halus dan lempek ini menyulitkan sih penata rias rambut memasang sanggul. Jadi ketika hari H si calon pengantin tidak boleh keramas supaya lebih mudah di sasak dan di sanggul.
Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulkan dipojokan nanti biar rejekinya tidak mumpet (ini mitosnya). Kalau dimarahin Ibu, Nenek, dan Buyut kamu soal ini jangan marah dulu, dipikirin aja masuk akal, yang disapu pasti kotoran dan debu kan? kalau terlalu lama dikumpulin terlalu dikumpulin dipojokan setiap kamu nyapu jadinya rumah dan kamar kamu bakal kotor, kalau keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa melakukan sesuatu hal yang bisa menguntungkan, misalnya: gara-gara kamar kotor bisa malas belajar dan rejeki baik terhambat.

ini mitos yang ada di daerah:

Barong Bali

Tari barong merupakan satu menurut begitu banyak seni yang terdapat pada bali. Tarian Barong yaitu sebuah tarian tradisional yang biasa di tandai beserta adanya topeng fauna berkaki empat yang besar dan kostumnya dikenakan oleh satu orang atau dua orang. Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan pra-Hindu serta bercerita tentang hal paling klise, yaitu kontradiksi diantara baik dan kejahatan. Meksipun umumnya barong digambarkan menjadi seekor macam atau singa, banyak juga jenis-jenis barong lainnya seperti barong keket, babi, dan landung. keket merupakan lembu yang oleh masyarakat bali dikenal sebagai Raja Hutan dengan nama Banaspati Raja.


Sejarah Barong Bali.

asal usul Tari Barong Bali



Prabu Yudistira yang permaisurikan kunti adalah raja yang dihormatin di Bali. Beliau memiliki putera yang tampan, pintar, dan berbudi luhur bernama Sadewa. Suatu kali permaisuri berperilaku aneh , Sadewa beranjak dewasa, melihat ibunya sering menggigil ketakutan lamgsung menanyakan penyebabnya. Jawaban sang ibunda dan sang ayahanda tidak memuaskan sang sadewa, namun dia diam saja. Ketentraman rakyat bali berubah sejak banyak orang tiba-tiba kerasukan setan, panas diingin, terkapar dan mati dengan busa yang keluar dari mulut. Prabu Yudistira, Sadewa, Puggawa, pembesar kerajaan, dan tabib sakti merundingkan pemecahan hal itu dibalai permusyaratan. Permaisuri di saat yang sama mengunci diri di kamar sambil megenang saat dirinya sakit saat mengandung sadewa. tak ada yang bisa menyembukannya, hingga pada suatu saat saat datang tabib yang sakti bernama Randa yang dapat mengusir roh jahat penyebabnya sakitnya permaisuri dan Randa meminta janin yang dikandung kunti sebagai upahnya. kunti berjanji menyerahkan puteranya setelah dewasa.

Hari itu gerimis turun dari tengah hari hingga malam, Randa yang tinggal di dalam gua yang menyeramkan sedang menyerahkan ilmu hitam ilmu hitam di depan pedupaan. Di gua itu, Randa hidup bersama kalika yang sudah di anggap puterinya sendiri. Menyadari turun gerimis dari siang hari, Randa menyelidiki ke balai pemusyaratan apakah Yudistira hendak menghalangin ilmu hitamya. Kunti yang geram pada ulah Randa, datang ke balai permusyaratan dan mengatakan bahwa Randalah penyebab petaka itu. Yudistira yang mengetahui hal itu berencana menyerbu Randa di gua Lawa. 

Setelah mengetahui rencana Yudistira, Randa melepaskan jiwanya dari raganya dan merasukin kunti yang sedang memeluk Sadewa, tiba-tiba kunti menyerang sadewa Yudistira dan pegawal-pegawal istana. Kunti yang kerasukan membawa Sadewa yang telah tak sadarkan diri, melesat di gelapnya malam, namun tak berapa lama Kunti diketemukan pingsan di pekrangan istana dengan kondisi yang lemah. Sementara dewa tidak tau keberadaanya, Sadewa tersadar saat di bawa terbang oleh Randa, kemudian tubuhnya diikat di pohon beringin. Ternyata Randa hendak menyembahkan Sadewa yang telah kepada penguasa kegelapan yang memberinya ilmu gaib, Randa ingin agar kalika juga melihat Sadewa dibunuh, maka dijemputnya sang keponakan . Sadewa hanya dapat memohon perlindungan pada Sang Hyang Widhi.


Saat Syaiwa Penguasa Bumi mendengar ratapan Sadewa dan kemudian menjelma menjadi sekuntum bunga putih yang tersemat di telinga Sadewa. Randa akhirnya kembali membawa kalika, saat Randa menghantamkan tongkat di kepala Sadewa tongkat pun hancur. Randa terpental dan muntah darah, Kalika kenudian menyerang Sadewa bagai hendak merobek dada Sadewa. Anehnya, tali yang mengikat Sadewa saja yang terputus, Setelah terbebas dari ikatan, pertarungan Sadewa dan Kalika, Sadewa yang dilindungin Syaiwa menjadi kuat dan Kalika tersedak. Randa kemudian merasukin Kalika sehingga kini Sadewa yang kewalahan. Sadewa memohon bantuan Syaiwa untuk melawan Kalika .

Syaiwa memanggil Barong untuk menolong Sadewa. Barong adalah lambang kebenaran dan kesucian walaupun rupanya menyeramkan, Randa yang telah menjelma menjadi burung garuda besar, kembali bertarung dengan Sadewa dan Barong. Barong akhirnya dapat menghisap Randa kedalam tubuhnya. Burung garuda terlah musnah, tetapi roh Randa keluar dari tubuh garuda dan kembali ke wujud aslinya, Randa dapat mencekik Barong dan Sadewa melemparkan sekuntum bunga putih ciptaan sang Syaiwa. Randa yang terkena bunga tersebut kemudian terbakar dan menghilang menjadi asap. Asap itu menjelma menjadi raja kera dan ribuan prajuritnya. Raja kera dan Sadewa bertempur, sedangkan prajurit kera menyerang rumah rumah rakyat. Rakyat membunuh prajurit kera dengan keris, namun Randa menghidupkannya kembali, ketika dibunuh lagi, roh prajurit kera merasukin tubuh pembunuhnya. Rakyat yang kerasukan menusuki diri mereka, namunya anehnya badan mereka kebal. Sadewa dan barong juga menjadi aneh, Barong mencakar dan mengigit dirinya sendiri, Sadewa meningkam tubuhnya sendiri. kemudian datanglah pendekar sakti yang memohon pada Sang Hyang Widhi. Semua orang sadar kembali, Randa merasakan panas yang membakar tubuhnya dari tubuh pendekar sakti. Barong dan Randa kembali bertarung dan terus berperang selama dunia masih ada.

Legenda

Contoh legenda

Ada beberapa contoh cerita legenda, di bawah ini adalah beberapa judul cerita legenda di indonesia dan di luar indonesia

Danau Toba
Sangkuriang
Maling Kundang
Batu Bangga
Gunung Tangkuban Perahu 

Gunung Tangkuban Perahu


Pada zaman dahulu kala, di tatar Parahyanangan berdiri sebuah kerajaan yang gemah ripah lohjimawi kerta raharja. Tersebutlah Sang Prabu yang gemar berolahraga berburu binatang yang senantiasa ditemanin anjing setianya , yang bernama "Tumang''.

Pada Suatu hari ketika sang Prabu berburu rusa, namun telah seharian hasilnya kurang menggembirakan. Binatang buruan di hutan seakan lenyap di telan bumi . Ditengah kekecewaan tidak mendapatan binatang buruannya, Sang Prabu dikagetkan dengan menyalakan anjing setianya ''Tumkang'' yang menemukan seorang bayi perempuan tergeletak diantara rimbunan rerumputan alangk, mengingat telah cukup lama Sang Prabu mendambakan seorang putri, namun belum juah gembira sang Prabu, ketika di temukan bayi perempuan yang berparas cantik tersebutga di karuniai anak. Bayi tersebut di beri nama Putri DayangSumbi.

Alkisah Kisah Putri DayangSumbi nan cantik rupawan setelah dewasa dipersunting seseorang pria, yang kemudian dikarnuia seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang yang juga kelak memiliki kegemaran berburu seperti juga prabu. Namun sayang suami DayangSumbi tidak berumur panjang.
Suatu saat, Sangkuriang yang masih belia, mengadakan perburuan ditenamin anjing kesayangan sang prabu yang juga kesayangan ibunya, yaitu Tumang. Namun hari kurang baik menyebabkan perburuan tidak memperoleh hasil binatang buruan. Karena Sangkuriang telah berjanji untuk mempersembakan hati rusa untuk ibunya, sedangkan rusa buruan tidak didapatkannya, maka sangkuriang nekad membunuh si Tumang anjing kesayangan ibunya dan juga sang prabu untuk diambil hatinya, kemudian dipersembahkan oleh ibunya.

Ketika DayangSumbi akhirnya mengetahuin hati rusa yang di persembahkan tiada lain adalah hati "si Tumang'' anjing kesyangannya, maka murkalah DayangSumbi. Terdorong amarah, tanpa sengaja dipukulnya kepala putranya dengan centong nasi yang di pegangnya, hingga menimbulkan luka yang berkas.

Sangkuriang merasa usaha untuk menggembirakan ibunya sia-sia, dan perbuatan tidak bersalah. Pikirnya tidak ada hati rusa, hati anjing pun jadilah, dengan tidak memikirkan kesetiaan si Tumang yang selama hidupnya telah setia mengabdi pada majikannya. Sangkuriang minggat meninggalkan kerajaan, lalu menghilang tanpa karana.

Setelah kerjain itu DayangSumbi merasa sangat menyesal, setiap hari ia selalu berdoa dan memohon kepada Hyang Tunggal, agar ia dapat dipertemukan kembali dengan anaknya. Kelak permohonan ini terkabulkan, dan kemurahan Sang Hyang Tunggal jugalah maka DayangSumbi dikaruniai awet muda. Syahdan Sangkuriang yang terus menggembara, ia tumbuh menjadi pemuda gagah perkasa, sakti mandraguna apalagi setelah ia berhasil menaklukan bangasa siluman yang sakti yaitu Guriang Tujuh.

Dalam suatu saat penggembaraanya, Sangkuriang tanpa disadarinya ia kembali ke kerajaan dimana ia berasal. Dan alur cerita hidup mempertemukan ia dengan seorang putri yang berparas jelita dan menawan, yang tidak lain ialah putri DayangSumbi. Sangkuriang jatuh hati kepda putri tersebut, demekian juga DayangSumbi terpesona akan kegagahan dan ketampanan Sangkuraiang, maka hubungan asmara keduannya terjalinlah.

Sangkuriang dan DayangSumbi saat itu tidak mengetahuin bahwa sebenarnya keduanya adalah ibu dan anak. Sangkuriang akhirnya melamar DayangSumbi untuk dipersunting menjadi istrinya. Namun lagi-lagi alur cerita hidup membuka tabir yang tertutup DayangSumbi mengetahui bahwa pemuda itu adalah Sangkuriang anaknya, sewaktu ia melihat bekas luka dikepala Sangkuriang, saat ia membentulkan ikat calon suaminya.

Setelah merasa yakin bahwa Sangkuriang anaknya, DayangSumbi berusha menggagalkan pernikahan anaknya. Untuk mempersunting dirinya, DayangSumbi mengajukan dua syarat yang harus dipenuhin Sangkuriang dengan batas waktu sebelum fajar menyinsing, Syarat pertanma Sangkuriang harus dapat membuat perahu yang besar. Syarat kedua Sangkuriang harus dapat membuat danau untuk bisa dipakai berlayar dengan perahu tersebut.

Sangkuriang menyanggupin syarat tersebut, ia bekerja lembur dibantu oleh wadiaablad siluman pimpinan Guriang Tujuh untuk mewujudkan permintaan tersebut. Kayu-kayu besar untuk perahu dan membendung Sungai Citarum, ia dapatkan dari hutan di sebuah gunung yang menurut legenda kelak diberi nama Gunung Bukit Tunggul. Adapun rating dan daun dari pohon yang dipakai kayunya, ia kumpulkan disebuah bukit yang diberi nama Gunung Buragrag. Sementara itu DayangSumbi-pun memohon sang Hyang Tunggal untuk menolongnya, menggagalkan maksud sangkuriang untuk memperistri dirinya. Sang Hyang Tunggal menggabulkan permohonan DayangSumbi, sebelum pekerjaan Sangkuriang selesai, ayam pun berkokok dan fajar menyinsing. Sangkuriang murka, mengetahuin ia telah gagal memenuhi syarat tersebut, ia menendang perahu yang sedang dibuatnya. Perahu akhirnya jatuh melengkung dan menurut legenda kelak jadilah Gunung Tangkuban Perabu, sementara aliran Sungai Citarum yang dibendung sedikit demi sedikit membentuk danau.
Lokasi: Depok, Jawa Barat, Indonesia South Korea

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

karakter mouse BTS

BTS (Bangtan Boys or Beyond The Scene)

Recent Posts

banner image

Koperasi

1. Sisa Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi dalam kurun waktu tertentu dikurang biaya-biaya, penyusutan, kewajiban-kewaj...

Clara Swagg Army

Fixed Menu (yes/no)

banner image

PageNavi Results No.

banner image

Random Posts

randomposts

Recent Posts

recentposts

Recent Posts

recentposts
banner image

Random Posts

randomposts

Recent Posts

recentposts

Recent Posts

recentposts

Recent Posts

banner image

Iam dream a supertar kpoper

Gunadarma University

Categories

Facebook

banner image