Follow

Pengikut

Sabtu, April 06, 2019

Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.

A. KONSEP KOPERASI

KONSEP KOPERASI BARAT

Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang di bentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.

Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah ;

Promosi kegiatan ekonomi anggota

Pengembangan usaha koperasi dalam hal investasi formulasi permodalan, pengembangan sumber daya manusia(SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerjasama antarkoperasi secara horizontal dan vertical.

Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:

Pengembangan kondisi social ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan

Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,misalnya inovasi teknik dan metode produksi

Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan konsumen, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.

 

KONSEP KOPERASI SOSIALIS

Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncankan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.

 

KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG

Munkner hanya membedakan koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis. Sementara itu didunia ketiga, walaupun masih mengacu pada kedua konsep tersebut, namun koperasinya sudah berkembang dengan cirri tersendiri,yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan. Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaanya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan factor produks dari kepemilikan kolektif, sedangkan koperasi di Negara berkembang seperti di Indonesia, tujuanya adalah meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya.

 

B. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI

Pada saat ini dengan globalisasi dan runtuhnya perekonomian sosialis di   Eropa Timur serta terbukanya Afrika, maka gerakan koperasi didunia telah mencapai suatu status yang menyatu diseluruh dunia. Dimasa lalu jangkauan pertukaran pengalaman gerakan koperasi dibatasi oleh blok politik/ekonomi, sehingga orang berbicara koperasi sering dengan pengertian berbeda. Meskipun hingga tahun 1960-an konsep gerakan koperasi belum mendapat kesepakatan secara internasional, namun dengan lahirnya Revolusi ILO-127 tahun 1966 maka dasar pengembangan koperasi mulai digunakan dengan tekanan pada saat itu adalah memanfaatkan model koperasi sebagai wahana promosi kesejahteraan masyarakat, terutama kaum pekerja yang ketika itu kental dengan sebutan kaum buruh.

Pada akhir 1980-an koperasi dunia mulai gelisah dengan proses globalisasi dan liberalisasi ekonomi dimana-mana, sehingga berbagai langkah pengkajian ulang kekuatan koperasi dilakukan. Hingga tahun 1992 Kongres ICA di Tokyo melalui pidato Presiden ICA (Lars Marcus) masih melihat perlunya koperasi melihat pengalaman swasta, bahkan laporan Sven Akheberg menganjurkan agar koperasi mengikuti layaknya “private enterprise”. Sepuluh tahun kemudian Presiden ICA saat ini Robeto Barberini menyatakan koperasi harus hidup dalam suasana untuk mendapatkan   perlakuan yang sama “equal treatment” sehingga apa yang didapat dikerjakan oleh perusahaan lain juga harus terbuka bagi koperasi (ICA,2002). Koperasi kuat karena menganut “established for last”.

Pada tahun 1995 gerakan koperasi menyelenggarakan Kongres koperasi di Manchester Inggris dan melahirkan suatu landasan baru yang dinamakan International Cooperative Identity Statement (ICIS) yang menjadi dasar tentang pengertian prinsip dan nilai dasar koperasi untuk menjawab tantangan globalisasi. Pesan Jakarta yang terpenting adalah hubungan pemerintah dan gerakan koperasi terjadi karena kesamaan tujuan antara Negara dan gerakan koperasi, namun harus diingat program bersama tidak harus mematikan inisiatif dan kemurnian koperasi. Pesan kedua adalah kerjasama antara koperasi dan swasta (secara khusus disebut penjualan saham kepada koperasi) boleh dilakukan sepanjang tidak menimbulkan erosi pada prinsip dan nilai dasar koperasi.

 

C. Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian, dan Aliran Koperasi

Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianut pun akan berbeda. Sebaliknya, setiap system perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran koperasinya pun akan menjiwai system perekonomian dan ideology bangsa tersebut.

Aliran Koperasi

Di dalam suatu koperasi terdapat berbagai macam aliran koperasi. Aliran koperasi tersebut terbagi menjadi 3 macam yaitu:

Aliran Yardstick

Didalam aliran ini pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan koperasi.

Ciri-ciri Aliran Yardstick yaitu:

Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal

Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi

Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri

Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.

 

Aliran Sosialis

Berbanding terbalik dengan Aliran Yardstick, di Alirann Sosialis ini pemerintah ikut campur tangan dalam kegiatan koperasi.

Ciri-ciri Aliran Sosialis :

Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.

Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia

 

Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

Di aliran persemakmuran ini, koperasi bersifat kemitraan dengan pemerintah.

Ciri-ciri Aliran Persemakmuran :

Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.

Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat

Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

 

D. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

Sejarah Lahirnya Koperasi

Sejarah koperasi bermula pada abad ke-20, pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.

1771 – 1858 koperasi berkembang di New Lanark, Skotlandia dipelopori oleh Robert Owen. Yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas.

1786 – 1865 koperasi berkembang di Brighton, Inggris di pelopori oleh Wilian King mendirikan toko kopersi.

1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

 

Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia

Dalam awal perkembangannya koperasi sering kali dipandang dengan sebelah mata, bahkan tidak jarang menjadi alternatif nomor sekian dari bentuk badan usaha ekonomi. Namun dengan berjalannya waktu koperasi mampu menjadi alternatif nomor satu di dalam membantu mengembangkan perekonomian nasional. Pertumbuhan koperasi di manca negara juga berkembang sangat pesat. Bahkan banyak negara-negara yang sudah maju berlomba-lomba dalam mengembangkan koperasi dinegaranya. Dalam penguraiannya sejarah koperasi tidak terlepas dari jenis koperasi yang berkembang, terutama koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi simpan pinjam.

Itulah sebabnya banyak pakar mengatakan “ bahwa Inggris merupakan tanah air dari koperasi konsumsi, Perancis merupakan tanah air dari koperasi produksi, dan Jerman adalah tanah air dari koperasi simpan pinjam”. Sejarah kopersi di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 periode yakni :

Koperasi Zaman Kolonial Belanda

Di zaman ini pembentukan koperasi diawali dari hasrat Raden Aria Wiriaatmaja, Patih Purwokerto (1896) untuk mendirikan Hulp Spaarbank yang berarti bank simpanan. Pendirian ini tidak terlepas dari peran dari salah satu pejabat tinggi Belanda yang bernama E. Sieburgh. Namun pada awal pendiriannya, bank ituhanya ditujukan untuk kaum Priyayi atau Pegawai Pemerintahan yang digunakan untuk membentengi mereka dari Lintah Darat (renternir) yang banyak menyulitkan dan meresahkan. Setelah sitem ini dibentuk dan membuahkan hasil pada akhirnya tujuan pendirian bank simpanan ini semakin diperlebar agar bisa menyentuh kehidupan rakyat pribumi yang memang tidak memiliki banyak pembeladalam bidang ekonomi. Sejarah juga mengatakan bahwa pengembangan bank yang berwatak dasar koperasi ini tidak lepas dari peran pejabat tinggi Belanda De WolffVan Westerrode yang pada saat itu menggantikan jabatan dari E. Sieburgh.

Perkembangan koperasi berikutnya yang perlu dicatat adalah tatkala usaha BudiUtomo ( Organisasi kebangsaan yang sangat disegani di masanya) dengan mendirikan Koperasi Rumah Tangga pada tahun 1908. Namun karena kurangnya kesadaran dari pihak yang terkait atau masyarakat maka koperasi ini tidak bertahanlama. Usaha serupa juga dilakukan oleh Organisasi Serikat Islam meski konsep Toko Koperasinya juga harus bernasib sama dengan milik Organisai Budi Utomo.Mesikapi atas keadaan banyaknya pembentukan koperasi yang tidah bertahan lama. Maka pada tahun 1920 dibentuklah Cooperative Commissie (Komisi Koperasi) yang diketuai oleh Prof. Dr. J. H. Boeke, yang bertujuan untuk mempermasyarakatkan program koperasi. Lima tahun sejak peluncuran komisi ini jumlah koperasi mengalami peningkatan dan berkembang secara pesat.

Koperasi Zaman Penjajahan Jepang

Berbeda dengan masa kolonial Belanda perkembangan koperasi di zaman Jepang memang jauh dari kata maksimal. Legalitas pendirian koperasi di masa itu harus datang dari pemerintahan yang diwakili oleh seorang pejabat dengan pangkat serendah-rendahnya seorang Suchokan atau Residen. Hal ini membuat koperasi sedikit banyak tidak bisa berkembang karena Jepang menghapus seluruh peraturan yang selama ini sudah diberlakukan oleh pemerintah Belanda untuk kehidupan koperasi. Sebagai alternatif maka Jepang mendirikan Kumiai atau koperasi ala Jepang. Rangsangan ini tersambut baik hingga ke desa sebab tugas Kumiai adalah sebagai alat penyalur kebutuhan rakyat, namun kenyataannya malah sebaliknya malah menjadikan Kumiai sebagai penyedot potensi rakyat. Ini membuat atensi koperasi dikalangan rakyat menurun dan membuat masa-masa berikutnya sebagai masa sulit bagi koperasi. Di zaman Jepang juga muncul istilah-istilah lain, yaitu:

Shomin Kumiai Chuo Jimusho (Kantor Pusat Jawatan Koperasi)

Shomin Kumiai Syodansyo (Kantor Daerah Jawatan Koperasi)

Jumin Keizikyoku (Kantor Perekonomian Rakyat)

Semua itu adalah alat untuk Jepang dalam membentengi koperasi. Bukan sebagai wahana untuk menghidupkan koperasi.

Perkembangan Koperasi Setelah Kemerdekaan

Perjuangan Kemerdekaan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia berujung pada saat di proklamasikannya Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan secara politis ini membawa dampak positif di segala bidang kehidupan bangsa Indonesia, termasuk kehidupan perkoperasiaan. Bahkan sejak diberlakukannya Undang-Undang Dasar Negara yang dikenal dengan nama UUD1945 pada tanggal 18 Agustus 1945, maka peranan perkoperasian di Indonesia sangatlah diutamakan. Keinginan dan semangat untuk berkoperasi yang semula hancur akibat politik Devide et Impera (Pecah Belah) pada masa kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh sistem “Kumiai” pada zaman penjajahan Jepang, lambat laun kembali hangat. Hal ini sejalan dengan semangatnya rakyat dan pemerintah untuk saling bahu-membahu mengatasi permasalahan-permasalahan disemua sektor kehidupan, termasuk peranan koperasi di sektor ekonomi. Dan mengenai peranan koperasi ini di tuangkan secara jelas didalam pasal 33 UUD 1945 yang pada dasarnya menetapkan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pada bulan Desember 1946 Pemerintah Republik Indonesia melakukan reorganisasi terhadap Jawatan Koperasi dan Perdagangan.

Jawatan yang disebut pertama bertugas mengurus dan menangani pembinaan gerakan koperasi dan jawatan yang terakhir bertugas menangani persoalan perdagangan. Kongres Koperasi pertama, terlaksana pada tanggal 11-14 Juli 1947 diTasikmalaya, Jawa Barat. Dan menghasilkan beberapa keputusan antara lain:

Terwujudnya kesepakatan untuk mendirikan SOKRI (Sentral OrganisasiKoperasi Rakyat Indonesia)

Ditetapkannya asas koperasi, yaitu: berdasarkan atas kekeluargaan dangotong royong

Ditetapkannya tanggal 12 Juli sebagai “Hari Koperasi Indonesia”

Diperluasnya pengertian dan pendidikan tentang perkoperasian

Dan setelah berlangsungnya kongres koperasi pertama, perkembngan koperasi diIndonesia berkembang dengan sangat pesat sampai sekarang. Bahkan koperasidijadikan sebagai alat untuk membantu dalam perkembangan Perekonomian diIndonesia.

PENGERTIAN DAN KONSEP KOPERASI

PENGERTIAN

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsipprinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
Koperasi adalah suatu kumpulan orang – orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social dan beranggotakan orang – orang, badan – badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi berkaitan dengan fungsi – fungsi :
fungsi sosial
fungsi ekonomi
fungsi politik
fungsi etika
A.     Definisi Koperasi menurut ILO
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :
·         Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
·         Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
·         Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
·         Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
·         Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
·         Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

B.      Definisi Koperasi menurut Chaniago
Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia memberikan definisi, “ Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.

C.      Definisi Koperasi menurut Dooren
Menurut P.J.V. Dooren tidak ada satu definisi koperasi yang diterima secara umum. Disini Dooren memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi tidak hanya kumpulan orang-orang melainkan juga kumpulan badan-badan hukum.

D.     Definisi Koperasi menurut Hatta
Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.

E.      Definisi Koperasi menurut Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong – menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata – mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong – royong.

F.       Definisi UU No.25 / 1992
Koperasi adalaah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.
5 unsur koperasi Indonesia
Koperasi adalah badan usaha
Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi
Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip – prinsip koperasi
Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat
Koperasi Indonesia berazaskan kekeluargaan
Tujuan Koperasi

Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 , tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional , dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Prinsip – Prinsip Koperasi
Prinsip Koperasi menurut Munker
Menurut Hans H. Munkner ada 12 prinsip koperasi yakni sebagai berikut :
1.      Keanggotaan bersifat sukarela
2. 2.      Keanggotaan terbuka
3. 3.      Pengembangan anggota
4. 4.      Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
5. 5.      Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis
6. 6.      Koperasi sebagai kumpulan orang-orang
7. 7.      Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi
8. 8.      Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
9. 9.      Perkumpulan dengan sukarela
10. 10.  Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
11. 11.  Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
12. 12.  Pendidikan anggota
13. Prinsip Koperasi menurut Rochdale
14. Prinsip ini dipelopori oleh 28 koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris (1944) dan menjadi acuan bagi koperasi diseluruh dunia.
15. Adapun unsur-unsurnya sebagai berikut :
16. 1.      Pengawasan secara demokratis
17. 2.      Keanggotaan yang terbuka
18. 3.      Bunga atas modal dibatasi
19. 4.      Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota sesuai jasanya.
20. 5.      Penjualan sepenuhnya dengan tunai
21. 6.      Barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan
22. 7.      Menyelenggarakan pendidikan kepada anggotanya sesuai prinsip koperasi
23. 8.      Netral terhadap politik dan agama
24. Prinsip Koperasi menurut Raiffeisen
25. Menurut Freidrich William Raiffeisen (1818-1888) , dari Jerman , prinsip koperasi adalah sebagai berikut :
26. 1.      Swadaya
27. 2.      Daerah kerja terbatas
28. 3.      SHU untuk cadangan
29. 4.      Tanggung jawab anggota tidak terbatas
30. 5.      Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
31. 6.      Usaha hanya kepada anggota
32. 7.      Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
33. Prinsip Koperasi menurut Herman Schulze
34. Prinsip koperasi menurut Herman Schulze (1800-1883) adalah sebagai berikut.
35. 1.      Swadaya
36. 2.      Daerah kerja tak terbatas
37. 3.      SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
38. 4.      Tanggung jawab anggota terbatas
39. 5.      Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
40. 6.      Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota
41. Prinsip Koperasi menurut ICA ( International Cooperative Alliance )
42. ICA didirikan pada tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi tertinggi di dunia. Sidang ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut.
43. 1.      Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adan





Syarat dan Tata Cara Pembentukan Koperasi


Langkah-Langkah Mendirikan Koperasi


Ada beberapa hal yang harus disiapkan dalam mendirikan Koperasi, diantaranya adalah;

1) Persyaratan Pembentukan Koperasi

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu dalam Pasal 6 sampai dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan Koperasi adalah sebagai berikut.

Persyaratan pembentukan Koperasi didasarkan atas bentuk Koperasi yang akan dibentuk, yaitu apakah Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder.

Untuk persyaratan pembentukan Koperasi Primer memerlukan minimal 20 orang anggota. Untuk persyaratan pembentukan Koperasi Sekunder memerlukan minimal 3 Koperasi yang telah berbadan hukum.

Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah negara Republik Indonesia.

Untuk pembentukan Koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar.

Memiliki Anggaran Dasar Koperasi.


Anggaran Dasar Koperasi

Angaran Dasar Koperasi sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal berikut ini:

Daftar nama pendiri;

Nama dan tempat kedudukan;

Maksud dan tujuan serta di bidang usaha;

Ketentuan mengenai keanggotaan;

Ketentuan mengenai rapat anggota;

Ketentuan mengenai pengolahan;

Ketentuan mengenai permodalan;

Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;

Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;

Ketentuan mengenai sanksi.


2) Dasar Pembentukan Koperasi

3) Orang atau masyarakat yang mendirikan Koperasi mengerti maksud dan tujuan Koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka.

4) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan Koperasi:

5) Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya menjadi anggota Koperasi harus mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu mengandung arti bahwa tidak semua orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota Koperasi tanpa adanya kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang sama. Orang-orang yang mendirikan koperasi tersebut tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu tidak sedang menjalani atau terlibat masalah atau sengketa hukum, juga orang-orang diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak lain yang merusak atau memecah belah Persatuan Gerakan Koperasi.

6) Usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi harus layak secara ekonomi. Layak secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efesien dan mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.

7) Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.

8) Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan dilaksanakan agar tercapai efesien dalam pengolahan Koperasi. Perlu diperhatikan bahwa mereka yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang memiliki kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan, agar Koperasi yang didirikan tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang handal.

9) 3) Persiapan Pembentukan Koperasi

Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya mendirikan Koperasi adalah sebagai berikut:

Pembentukan Koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh para pendiri. Persiapan tersebut antara lain meliputi kegiatan penyuluhan, penerangan maupun pelatihan bagi para pendiri dan calon anggota untuk memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai perkoperasian.

Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan Koperasi dan yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan serta menyatakan diri menjadi anggota.

Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara antara lain penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

4) Rapat Pembentukan Koperasi

5) Setelah semua upaya persiapan pembentukan Koperasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan dengan memerhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

6) Rapat anggota Koperasi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang untuk Koperasi Primer dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi untuk Koperasi Sekunder.

7) Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang atau beberapa pendiri atau kuasa pendiri.

8) Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh untuk pertama kalinya sebagai Pengurus Koperasi untuk memproses pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian Koperasi dan menandatangani Anggaran Dasar Koperasi.

9) Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, pejabat Dinas Koperasi dapat hadir dalam rapat pembentukan untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.

10) Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas, antara lain mengenai keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal sendiri, kepengurusan dan pengelolaan usaha pengurusan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

11) Anggaran dasar harus memuat sekurang-kurangnya daftar nama hadir, nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan, bidang usahanya, ketentuan mengenai keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan, jangka waktu berdiri, pembagian sisa hasil usaha (SHU), dan ketentuan mengenai sanksi.

12) Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan serta wajib membuat berita acara rapat pembentukan Koperasi.

13) 5) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi atau Badan Hukum Koperasi

14) Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada Pemerintah dengan bantuan notaris.

15) Permintaan pengesahan tersebut hendaknya diajukan dengan melampirkan:

16) Berita acara pembentukan Koperasi termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan permintaan pengesahan akta.

17) Surat bukti penyetoran modal dari setiap pendiri kepada koperasinya dengan jumlah sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok.

18) Rencana awal kegiatan Koperasi atau program kerja.

19) Daftar hadir rapat pembentukan Koperasi.

20) Data pendiri Koperasi.

21) Daftar susunan pengurus dan pengawas Koperasi.

22) Fotokopi KTP dari masing-masing anggota pendiri (untuk koperasi primer).

23) Rekomendasi dari kelurahan yang diketahui oleh kecamatan domisili Koperasi itu berada.

24) Pas foto pengurus Koperasi.

25) 6) Pertanggungjawaban Kuasa Pendiri Koperasi

26) Selama permintaan pengesahan akta pendiri koperasi masih dalam penyelesaian, kuasa pendiri dapat melakukan kegiatan usaha atau tindakan hukum untuk kepentingan calon anggota atau calon Koperasi.

Setelah akta pendirian Koperasi disahkan maka pendiri harus segera mengadakan rapat anggota, baik rapat anggota biasa maupun rapat anggota tahunan (RAT) untuk memutuskan menerima atau menolak tanggung jawab kuasa pendiri atas kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan.


Apabila rapat anggota menerima maka kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan kuasa pendiri menjadi beban atau keuntungan Koperasi. Jika ditolak maka segala akibat yang timbul dari kegiatan usaha atau tindakan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pribadi kuasa pendiri.


Pada saat RAT pertama ini dirumuskan perangkat lunak dan perangkat keras dari organisasi Koperasi yang dibentuk, seperti tata kerja dan struktur organisasi, jenis usaha, kepengurusan (pengurus dan pengawas) pertama dalam koperasi yang dibentuk dan hal-hal strategis lainya untuk keperluan pengembangan Koperasi, pengurus terpilih bertanggung jawab atas keberlangsungan aktivitas usaha dan organisasi koperasi sampai RAT tahun selanjutnya.


Dalam perjalanannya, organisasi yang dibentuk dapat mengembangkan jaringan dengan cara masuk ke dalam keanggotaan Organisasi Gerakan Koperasi sebagai berikut :

Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) untuk tingkat pusat

Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (DEKOPINWIL) untuk tingkat provinsi

Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) untuk tingkat kabupaten atau kota

Badan Komunikasi Pemuda Koperasi (BKPK),

Lembaga Pengembangan Jaringan Usaha Koperasi (LP-JUK)

Asbikom Jabar (Asosiasi Bisnis Koperasi Mahasiswa Jawa Barat), atau sekundernya seperti Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO), GKPRI, GKBI, dan GKSI. Bisa juga organisasi lainya, seperti Kadin.


 



Senin, April 02, 2018

Komunikasi Dalam Bisnis

6. Komunikasi Dalam Bisnis

A. Pentingnya Komunikasi

Masalah komunikasi ini adalah inherent (melekat) terhadap kebutuhan manusia. Rasanya tidak mungkin seseorang hidup sempurna tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Semikian pula halnya pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sumber kehidupannya, seperti dinyatakan “Effective Communication Is The Lifeblood Of Every Organization And A Key To Success In Your Business Career As Well As In Your Personal Life: (Murphy and Peck, 1980:3). Artinya komunikasi merupakan “darah sebagai sumber kehidupan” bagi setiap organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang. Dikatakannya bahwa komunikasi ini sangat penting, sehingga bila tidak ada komunikasi maka organisasi itu tidak akan berfungsi. Adapun bentuk organisasi itu, sosial, bisnis, profit atau non profit selalu ada komunikasi antara individu didalamnya dan antar organisasi saling menukar informasi, ide, rencana, usul, koordinasi untuk membuat keputusan.

Jalur komunikasi internal yaitu komunikasi di salam organisasi, sangat penting untuk kelancaran jalannya roda organisasi. Komunikasi internal dapat memotivasi para pegawai di dalam organisasi agar bekerja lebih efisien. Mereka memerlukan informasi yang tepat, menerima kejelasan tugas dan pengarahan dan mereka juga memerlukan kejelasan tujuan organisasi, prosedur, dan penyelesaian hal-hal yang bersifat kabur dan kontradiksi.

Sedangkan komunikasi eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain diluar organisasi, seperrti relasi, langganan, konsumen atau dengan masyarakat pada umumnya. Komunikasi eksternal ini mempunyai daya jangkau jarak jauh, yang akan membentuk good will (nama baik), dan membentuk imajinasi reputasi baik dihat masyarakat. Reputasi bagi sebuah organisasi dapat berbentuk dengan mengadakan komunikasi secara terus menerus dengan masyarakat, melalui berbagai cara dan kegiatan, seperti promosi diberbagai media, menyebarkan pamphlet dan sebagainya.

B. Pengertian Komunikasi

Salah satu pengertian komunikasi adalah “suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak bakal terjadi kalau tidak penyampaian berita tadi menyampaikan secara patut dan penerima berita menerimanya tidak dalam bentuk distorsi”. Distorsi ini dapat terjadi karena seseorang mempersipsi lain dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim informasi. Oleh sebab itu komunikasi ini sangat erat hubungannya dengan persepsi. Persepsi pada hakekatnya adalah proses pengalaman dan pengetahuan yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengan, penghayatan, perasaan dan sabagainya. Antara penglihatan dengan persepsi dapat timbul salah paham, karena apa yang dilihat, ditafsirkan secara lisan.

Herbert T. mengemukakan bahwa “Communication is the process by which meaning or knowledge is transferred from one person to another, usually for the purpose of obtaining some specific goal”. Komunikasi adalah proses mentrasfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.

Krech menyatakan pula “A simple definition of communication would refer to the use of symbols to achieve common or shared information about an object.” Definisi yang sederhana menyatakan bahwa komunikasi adalah kegiatan menggunakan simbol-simbol dalam rangka menyampaikan informasi tentang suatu objek.

C. Penerapan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis

Komunikasi dibedakan atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Komunikasi vertikal berarti preses penyampaian suatu warta dari pihak pimpinan kepada pihak pegawai atau sebaliknya. Dengan demikian komunikasi vertikal dibedakan pula atas komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah itu diwujudkan oleh pimpinan dengan jalam pemberian perintah atau dengan jalan pemberian petunjuk.

Masing-masing komunikasi ke bawah bertujuan:

  • Untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan
  • Untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan.

Komunikasi ke atas diwujuudkan dengan pemberian laporan oleh bawahan kepada atasan. Komunikasi horizontal bermaksud menjamin hubungan baik antara pimpinan yang setingkat dan diwujudkan dengan mengadakan pertemuan secara berkala.

Komunikasi ke luar bertujuan menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar diwujudkan dengan tilpon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi ke luar termasuk pada kategori eksternal function dari manager.

Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah adalah hal yang amat tercela. Untuk mengetahui lebih lanjut perlu diranya diterangkan terlebih dahulu tentang proses komunikasi.

  • Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan
  • Pesan, yaitu isi perintah, instruksi atau pemberitahuan lain, artinya perihal, ide, pikiran, informasi, opini, dsb
  • Saluran atau channel/media, yaitu alat yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan
  • Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan
  • Efek, yaitu pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikan

Bagi seorang pimpinan yang terpenting adalah unsur yang kelima (efek). Sukses tidaknya komunikasi dalam garis besarnya tergantung dari efek kegiatan komunikasi yang dilakukan. Semuanya ini harus diadakan pengecekan-pengecekan. Komunikasi yang cocok tergantung dari:

1. Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan
  • Bila ditinjau dari sudup bahasa yang menimbulkan masalah adalah rintangan pemahaman
  • Dari dasar pendidikan yang menimbulkan rintangan adalah tingkat kecerdasan
  • Dari sudut perbedaan latar belakang kehidupan sosial yang dapat menimbulkan rintangan adalah perbedaan golongan
  • Dari sudut perbedaan kedudukan pimpinan atau bawahan yang menimbulkan rintangan adalah saluran terintangi
  • Dari jarak yang memisahkan komunikator dan komunikan yang menimbulkan rintangan adalah jarak
2. Adanya saluran atau alat-alat komunikasi yang cukup
Manusia: sebagai kurir, utusan, pengantar pos, konsul, duta perwakilan luar negri, dsb
Alat-alat: surat kabar, majalah, radi telepom, saterit komunikasi, televisi

D. Komunikasi Dalam Organisasi

Ada tiga arah umum komunikasi dalam organisasi, yaitu:
  • Komunikasi vertikal dari atas ke bawah
  • Komunikasi vertikal dari bawah ke atas
  • Komunikasi horizontal

Fungsi komunikasi dalam organisasi:
  • Fungsi integratif: bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam organisasi
  • Fungsi interaktif: menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem, dalam organisasi ataupun dengan dunia lingkungannya.
E. Komunikasi Dalam Bisnis

Komunikasi eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat , pemerintah pada umumnya dan khususnya terhadap para konsumen atau langganan.

Komunikasi dengan langganan

Perusahaan dikatak sukses apabila konsumen tetap menjadi langganan dan terbentuk pada dirinya suatu sikap yang disebut “PATRONAGE BUYING MOTIVE”, artinya suatu sikap dimana seseorang selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja atau dia hanya ingin memakai barang X saja, tidak mau diganti dengan barang lain.

Patronage buying motive pada suatu toko dapat terjadi karena adanya komunikasi yang baik antara pemilik, pelayan toko dengan konsumennya seperti servis memuaskan, barang yang dijual lengkap, tersedia macam-macam fasilitas seperti lapangan parker, barang yang diantarkan, jika perlu bisa kredit dsb.

Komunikasi dengan lembaga pemerintah

Disini orang yang bergerak dibidang bisnis harus memahami peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Kemudian perusahaan selalu berkomunikasi dengan cara mengisi formulir yang harus diisi, mematuhi segala kewajiban, memperpanjang surat-surat ijin jika sudah habis masa berlakunya seperti SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), mendatangi kantor Kotamadya bidang ekomoni guna mendapat ijin tertentu, ke Kantor Perindustrian, ke Kantor Dinas Perdagangan dsb.

Komunikasi dengan masyarakat

Perusahaan hidup ditengan-tengah masyarakat, perusahaan tidak berdiri sendiri antara keduanya terjalin suatu kerjasama dan saling berkomunikasi.

Misalnya dalam merayakan hari-hari tertentu perusahaan harus mengikuti apa yang berkembang di masyarakat. Menghadapi Hari Raya Idul Fitri, toko perlu ditata sedemikian rupa guna menyambut hari raya tersebut, demikian pulan Hari Raya Peringatan Proklamasi 17 Agustus, Tahun Baru dsb. Ini merupakan suatu cara berkomunikasi dengan masyarakat.

F. Komunikasi Dalam Administrasi

Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan mempergunakan bahasa administrasi. Agar proses komunikasi ini berjalan secara effisien maka harus diperhatikan bahwa materi komunikasi tersebut hendaknya memenuhi empat macam persyaratan, yaitu:
  • Singkat (concise)
  • Jelas (clear)
  • Lengkap (complete)
  • Tepat (correct)

Komunikasi administrasi pada dasarnya adalah komunikasi tertulis dan banyak dilaksanakan dalam prganisasi mengingat bahwa waktu besar artinya tercapai tujuan dan produktivitas usaha. Disamping itu juga adanya pertimbangan-pertimbangan:
  • Dengan komunikasi administrasi maka terdapat bukti hitam di atas putih yang bermanfaat sebagai bahan dokumentasi baik bagi yang memberi pesan maupun yang menerima pesan.
  • Merupakan pegangan yang pasti bagi mereka yang menerima pesan
  • Bilamana perlu dengan komunikasi admistrasi materinya dapat digandakan dalam waktu yang singkat. Hal mana sering bahwa si penerina pesan jumlahnya sangat banyak. Jika demikian betapa sulitnya dilakukan komunikasi verbal (face to face).

Namun demikian komunikasi administrasi terkandung pula beberapa kerukan, antara lain:
  • Mudah menimbulkan berbagai interpretasi manakala materi komunikasi tidak jelas. Apabila hal ini terjadi maka mudah pula timbul kesalahfahaman (misunderstanding).
  • Kenyataan menunukkan bahwa tidak selamanya komunikasi administrasi effektif dan tidak semua hal dapat dilaksanakan bentuk komunikasi administrasi.
  • Dengan komunikasi administrasi maka dapat menimbulkan hambatan bagi penerima pesan jika timbul keraguan. Komunikasi administrasi tidak mampu memberi jawaban jika ada pertanyaan yang timbul karena ketidakjelasan. Oleh karena itu komunikasi admistrasi hanya akan effektif apabila materi pesan dapat disampaikan sehingga tidak menimbulkan keraguan maupun si penerima pesan mempunyai kemampuan untuk menerima komunikasi administrasi, maksudnya mampu memberi tanggapan sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator.

Dalam komunikasi admistrasi, kita menggunakan surat, barang cetakan, dsb. Bahan-bahan komunikasi dapat beruta suatu:
  • Pemberitahuan
  • Pernyataan
  • Permintaan
  • Permohonan
  • Laporan, dll

Surat-surat yang dibuat oleh suatu kantor selain berfungsi sebagai alat komunikasi juga berfungsi sebagai:
  • Alat bukti tertulis
  • Alat pengingat
  • Bukti historis
  • Duta organisasi
  • Pedoman

Kemampuan menulis surat

Agar memiliki kemampuan yang baik untuk menulis surat maka seorang komunikator harus menguasai hal-hal sebagai berikut:
  • Pemakaian bahasa atau tata bahasa yang baik dan benar
  • Kedudukan masalah yang diperbincangkan seta latar belakangnya
  • Memahami bidang pekerjaannya serta peraturan yyang berhubungan dengan hal itu
  • Kedudukan pembuat surat, artinya terdadap siapa ia bicara atau menulis surat
  • Teknik-teknik menyusun surat yang baik, misalnya bahasa surat dalam surat bisnis harus ditulis secara singkat dan sederhana. Ini berarti kata-kata yang digunakan harus dipilih dari kata-kata yang mudah dimengerti dan disusun dalam susunan kalimat yang singkat

G. Teknik Komunikasi Bisnis

Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis, antara lain:
  • Mencetak bulletin: diterbitkan secara teratur, memuat informasi tentang perusahaan, tentang produk baru ataupun kerangka ilmiah/berita umum yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Membuat film documenter: menyangkut proses produksi kemudian disiarkan oleh televise dalam bentuk berita pembangunan
  • Publicity: pimpinan dapat mengundang wartawan datang ke lokasi perusahaan, kemudian mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan. Publicity ini tidak usah dibayar pemuatannya dalam surat kabar karena dimuatnya dalam bentuk berita.
  • Promosi: semua usaha yang bertujuan meningkatkan penjualan, termasuk kedalamnya personal selling, advertising, publicity, dan sales promotion.

Komunikasi persuasive menimbulkan dampak yang lebih tinggi kadarnya dibandingkan dengan komunikasi informative, yaitu dampak kognitif, dampak afektif dan dampak behavioral. Berikut ini adalah teknik-teknik yang dapat dipilih dalam proses komunikasi persuatif:
  • Teknik asosiasi: penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatut objek peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak. Teknik ini sering dilakukan oleh kalangan bisnis/politik.
  • Teknik integrasi: kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Teknik ini biasa digunakan oleh redaktur surat kabar dalam menyuusun tajuk rencana.
  • Teknik ganjaran: kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-iming hal yang menguntungkan atau yang menjadikan harapan.
  • Teknik tataan: upaya menyusun pasan komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar atau dibaca serta termotivasikan untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut.
  • Teknik red-herring: seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan denga mengelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan. Teknik ini dilakukan pada saat komunikator berada dalam posisi terdesak.
H. Iklan Sebagai Media Komunikasi Dunia Bisnis

Untuk dapat menjual hasi produksinya secara luas, pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan dengan memanfaatkan factor-faktor marketing mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur:
  • Perencanaan produksi
  • Penentuan merek dagang
  • Penentuan bentuk kemasan
  • Kebijaksanaan harga
  • Penyusunan saluran penjualan
  • Penjualan secara pribadi
  • Periklanan dan promosi
Menurut Wright terdapat beberapa unsur iklan sebagai komunikasi.
  • Unsur-unsur dari iklan:
  • Informasi dan persuasi
  • Informasi dikontrol
  • Terindentifikasinya informasi
  • Media komunikasi massa
Dapat disimpulkan bahwa pandangan dari sisi iklan sebagai alat pemasaran dan komunikasi hampir tidak ada bedanya. Kecuali pemasaran melalui komunikasi iklan “sekedar alat bantu” karena masih ada cara-cara komunikasi pemasaran lain (promisi, pameran, pendekatan melalui salesman).

Titik berat pada pemasan paling tidak mengandung empat unsur:
  • Unsur produk: dalam pemasaran harus produk yang benar-benar bernilai ekonomis, lain dari yang lain atau memang beda
  • Unsur harga: “dapat dijangkau” oleh setiap segmen khalayak yang menjadi sasarannya
  • Unsur penyebaran: dapat mencapai seluruh segmen yang direncanakan terlebih dahulu
  • Unsur komunikasi: alat yang bisa membantu menjual produk kepada konsumen

Bentuk kegiatan unsur komunikasi:
  • Personal selling: sebagai metode penjualan yang dilakukan denga bertatap muka antara penjual dengan pembeli tanpa memerlukan media
  • Sales promotion: komunikasi pemasaran yang bentuknya sebagai kegiatan penjualan dengan memberikan ganjaran kepada konsumen
  • Publisitas dan kehumasan: kegiatan komunikasi pemasaran yang tidak memperkenalkan produk tetapi organisasi pembuatnya
  • Iklan: teknik komunikasi sebagai unsur pemasaran

Iklan harus memenuhi keempat hal berikut:
  • Komunikasi tidak langsung
  • Melalui media komunikasi massa
  • Dibayar berdasarkan tariff tertentu yang diketahui umum
  • Diketahui secara jelas sponsor atau pemasang iklannya

Setiap iklan yang tercetak di surat kabar melibatkan minimal empat pihak yang saling membutuhkan:
  • Unsur si pengusaha dan produsen yang mempunyai kepentingan langsung dengan barang atau jasa yang hendak dipasarkan.
  • Untur perusahaan periklanan yang berhasil memperoleh penunjukan atau pengangkatan dari klien untuk mewakili kepentingannya dalam meiklankan produk atau jasa klien atau yang biasa disebut agency.
  • Unsur kelompok konsumen yang menjadi sasaran kegiatan pemasaran klien.
  • Unsur media: sarana yang dianggap paling tepat, cepat dan murah untuk dapat menyampaikan pesan iklan klien yang diciptakan oleh agency untuk target audience yang dituju.
  • Unsur pemerintah (Departemen Penerangan dan Departemen Perdagangan).
Unsur-unsur dari iklan menurut Boveei:
  • To inform: menerangkan sesuatu yang diketahui oleh para pemasang iklan kepada mereka yang dipandang membutuhkan.
  • Nonpersonal: bukan antar probadi yang menggunakan media sebagai penyalur pesan, bukan penjualan dengan transaksi antar pesona bertatap muka
  • Media massa: menggunakan media cetak dan media elektronik sesuai dengan penggunaannya.
  • Persuatif: isinya menganjurkan, merangsang, membujuk para pembeli, pemakai untuk membeli atau terus memakai produk yang ditawarkan.
  • Sponsor: pihak yang menaggung pembayaran terhadap ruang dan waktu melalui media untuk keperluan produk-produknya.
  • Tujuan: bisa bersifat individu melalui surat menyurat pos dan kelompok khalayak media massa.
Iklan Untuk Bisnis
  • Iklan bisnis industry: iklan yang ditujukan kepada kalangan bisnis dan industry awan
  • Iklan bisnis dagang: iklan yang ditujukan kepada kalangan pedagang
  • Iklan bisnis professional: iklan yang ditujukan kepada kalangan professional
Tujuan iklan bisnis professional:
  • Menyakinkan orang-orang atau kalanganprofesional untuk secara langsung membeli produk/jasa tertentu karena memang produk itu sangat diperlukan dan menunjang profesinya setiap hari.
  • Mempengaruhi, menganjurkan kalangan professional supaya selanjutnya merekomendasikan produk itu supaya digunakan para kliennya.
  • Memberikan persuasi kepada orang lain supaya menggunakan produk itu secara perorangan.

Iklang bisnis professional terkadang dimasukkan iklan bisnis bidang tertentu, misalnya kilan bisnis bidang pertanian. Tujuannya adalah:
  • Menberikan kesadaran terhadap konsumen tertentu tentang peranan produk yang ditawarkan
  • Menjalin kerja sama dengan hadirnya dealer baru yang menyalurkan produk-produk tertentu
  • Meyakinkan mereka yang memerlukan produk yang ditawarkan betul-betul unggul
Kondisi-kondisi yang menguntungkan untuk beriklan
  • Barang atau jasa yang akan diiklankan itu mutunya dapat dijamin.
  • Barang dan jasa yang akan diiklankan itu mempunyai perbedaan yang mencolok dengan barang lain yang sudah ada.
  • Barang atau jasa yang akan diiklankan itu memiliki merek dagang.
  • Harga barang atau jasa yan gdiiklankan dapat terbeli oleh kelompo sasaran.
  • Barang atau jasa yangn diiklankan itu dapat dijual secara “tidak pribadi” dalam pasaran luas.
Inti kegiatan beriklan

Dalam jangkan pendek, periklanan dapat membentu perusahaan kita untuk menjual barang atau jasa tidak saja untuk hari ini atau hari esok, tetapi juga untuk bulan depan atau tahun depan karena pesan iklan yang disiapkan secara baik akan menetap lama dalam ingatan para masyarakat konsumen.

Dalam jangka panjang, peiklana merupakan perangsang kuat untuk memperluas pasar dan menjamin keuntungan perusahaan. Inti kegiatan beriklan dengan demikian adalah meningkatkan penjualan sesuatu barang dan jasa.
  • Beberapa alasan utama mengapa para pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunikasi dalam dunia usaha/bisnis
  • Mendorong pengusaha berproduksi massa dan membuat barang yang lebih baik
  • Mendorong penyaluran yang lebih cepat
  • Meningkatkan penggunaan suatu barang/jasa
  • Mengumunkan adanya penawaran istimewa
  • Memberitahukan perusahaan yang mendukung pembuatan barang tersebut
  • Mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon-calon pembeli
  • Untuk menghadapi persaingan
  • Untuk bersaing mendapatkan tenaga kerja dan bahan-bahan baku
  • Untuk menjual goodwill dan image
  • Utuk membuat suatu kelompok barang sekeluarga memunya image yang sama
  • Untuk memerangi kesan yang salah
  • Untuk membantu melayani kepentingan masyarakat
  • Untuk merebut “share of mind” yaitu bagaimana ingatan dari konsumen
Setiap barang atau jasa yang dipasarkan selalu melalui tahap-tahap:
  • Perkenalan
  • Persaingan
  • Konsolidasi
Kegiatan periklanan hendaknya diseduaikan dengan:
  • tahap pemasaran barang yang bersangkutan di dalam pasar
  • tujuan pemasaran dan strategi pemasaran barang yang bersangkutan
  • kelompok sasaran yang hendak dicapai
  • dana yang tersedia
Sumber Referensi :

Komunikasi Pertemuan Dan Rapat


5.        Komunikasi Pertemuan Dan Rapat

A.      Pertemuan
Didalam dunia usaha atau bisnis diperlukan langkah-langkah untuk
penyusunan perencanan, penngorganisasian, kegiatan, pelaksaan kegiatan
dan pengawasan.
Agar semua itu dapat tersusun dengan baik tentunya diperlukan forum yang
memiliki wewenang menyusunnya. Untuk itu diperlukan forum-forum yang
dapat mempertemukan gagasan, ide, pendapatan, saran yang dapat
dijadikan bahan dasar untuk menyusun perencanaan, pengorganisasian,
pelaksaan sampai dengan pengawasan.
Pertemuan merupakan forum yang sangat diperlukan untuk menghimpun
bahan-bahan. Pertemuan-pertermuan dalam dunia usaha atau bisnis dapat
dilakukan antara pimpinan dengan stafnya, tetapi juga dapat dilakukan
diantara staf sendiri untuk nyusun usulan atau bahkan pertemuan pleno
yang diikuti oleh semua unsur yang ada.
Namun pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan tidak dimaksudkan
untuk membuat keputusan melainkan hanya untuk menghimpun pendapat
atau untuk memperoleh kesamaan pendapat. Maka komunikasi yang
dilakukan dalam pertemuan harus dalam suasana bebas yang terpimpin,
untuk itu perlu  dibuat kesimpulan dari pertemuan tersebut, bukan
membuat keputusan. Komunikasi dalam pertemuan tersebut dapat
dilaksanakan dengan menghimpun laporan, keluhan, saran, dan juga dengar
pendapat. Dari pertemuan tersebut dapt disusun sebuah bahan untuk rapat.

B.      Rapat
Rapat juga merupakan yang memiliki kewewangan untuk membuat
keputusan. Untuk menyelenggarakan rapat perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
·         Undangan rapat
·         Pengaturan ruang rapat
·         Perlengkapan rapat

Untuk membuat rapat hendaknya tidak terlalu banyak uraian melainkan
singkat dan jelas untuk menyebutkan hari, tanggal, waktu, tempat rapat,
acara rapat. Sedangkan pengaturan reuang rapat hendaknya disesuaikan
dengan kebutuhan. Pengaturan tempat dusuk pada dasarnya ditentukan
oleh jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat.
Selanjutnya dalam pelaksanaan rapat perlu diperhatikan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk rapat, siapa yang memimpin rapat, non tulis, peserta
rapat.
Mekanisme pelaksanaan rapat biasanya sudah laxin, selalu dimulai dari
pembukaan yang memberi gambaran tentang tujuan diselenggarakan rapat,
kemudian pengarahan, pandangan dan pendapat disampaikan dan
diteruskan dengan tanggapan.
Pada bagian terpenting adalah pengambilan keputusan yang dilaksanakn
secara musyawarah untuk mufakat, bila cara ini tidak dapat dicapai
tentunya akan ditempuh dengan cara pengambilan suara terbanyak,
konseuensinya bagi peserta rapat yang kalah suara harus tetap
bertanggung jawab dan melaksanakan keputusan secara iklas.

 C Komunikasi Dalam Pertemuan Dan Rapat
Didalam pertemuan dan rapat setiap peserta harus menyadarinya posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya :
1. Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab.
2. Mampu berperan sebagia komunikator yang berpastisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
3. Mampu berperan sebagai komunikasi yang sangat responsif namun tidak
emosional.
4. Mampu berpean sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
5. Mampu mengendalikan diri dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.

Setelah rapat berhasil membuat keputusan atau setelah pertemuan berhasil menyusun kesimpulan maka tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta, dan yamg lebih penting adalah tindak lanjut dari pertemuan atau rapat dapat dilaksanakan dengan sbaik-baiknya.


D. Teknik berbicara, Membaca Dan Mendengarkan

Berbicara merupakan bagian dari komunikasi yang dipandang paling efektif. Kemampuan berbicaara seseorang ditandai oleh seberapa jauh mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang yang diajak bicara. Keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimiliki, banyaknya pengalaman yang dimiliki dan intelegensinya. Karena berbicara sebagai alat mengungkapkan pikiran dan perasaannya, akan dapat lancar bila tidak ada gangguan teknis seperti gagap, gugup dan grogi.

Selain teknik berbicara, perlu juuga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami maksud si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya. Mengetahui bagaimana membaca yang efectif adalah suatu keahlian juga.
Mendengarkan harus didukung oleh sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi suara yang didengar. Untuk dapat mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita.
Kemampuan berkomunikasi yang paling rendak efektivitasnya adalah mendengarkan. Ketika seseorang berinteraksi secara tatap muka, ini sangat memudahkan berangan-angan. Mendengarkan lebih dari sekedar mendengar kata-kata pembicara, tetapi memerlukan pemahaman per kata kedalam wawasan dan memperhatikan pesan-pesan kiasan yang mungkin membantah atau menegaskan kata-kata pembicara.


Bagi sebagian orang, berbicara di depan umum atau presentasi seringkali menjadi hal yang sulit dilakukan. Merasa malu, minder, kurang percaya diri, takut ditertawakan, atau merasa belum layak, adalah alasan yang membuat banyak kesempatan “tampil” lewat begitu saja dan diambil oleh orang lain.
Untuk mengatasi hal tersebut, anda dapat mencoba teknik-teknik berikut:

Pertama, sebelum tampil di depan umum, persiapkanlah segala macam bahan untuk presentasi. Rincilah bahan-bahan apa saja yang akan dibicarakan. Bahan presentasi sebaiknya singkat, padat, dan jelas. Untuk memudahkan anda, tulislah rincian bahan tersebut pada selembar kertas sehingga anda akan lebih mudah mengingatnya.

Kedua, persiapkanlah penampilan anda sebelum tampil di depan umum. Ingat, penampilan yang baik dan rapi akan membuat rasa percaya diri anda muncul. Perhatikan penampilan anda mulai dari dbawah hingga ke atas. Usahakan agar sepatu anda bersih dan mengkilat. Celana dan kemeja pastikan warnanya selaras dengan dasi dan jas. Sisirlah rambut hingga rapi dan sopan, dan jangan lupa menggunakan parfum yang tepat. Ini merupakan faktor penting yang akan membuat anda lebih percaya diri saat berbicara.

Ketiga, berlatihlah dengan cara berbicara di depan kaca atau berbicara dengan pasangan, saudara, atau orang dekat anda. Selain itu, jangan lupa siapkan intonasi, gaya bahasa, dan susunan kata yang baik. lalu, mintalah agar mereka menilai penampilan anda.

Keempat, mengevaluasi diri anda setelah latihan. Salah satu caranya adalah dengan merekam suara anda melalui telepon genggam, atau alat perekam lainnya. Dengan cara ini, anda jadi tahu di bagian mana yang menjadi kelebihan dan kekurangan anda tersebut.

Kelima, perhatikanlah gaya serta cara berbicara dari seorang tokoh yang dapat anda jadikan panutan. Tirulah segala macam hal positif dari tokoh tersebut. Namun, satu hal harus diingat, anda harus tetap menjadi diri anda sendiri. Tonjolkanlah karakter anda dalam berbicara, sehingga para pendengar terkagum-kagum dengan cara anda berbicara di depan umum.

Keenam, siapkanlah mental positif bahwa anda bisa melakukannya walaupun untuk yang pertama kalinya. Tanamkanlah sikap percaya diri dan berpikiran positif. yakinlah bahwa anda mempunyai kemampuan yang baik untuk dapat berbicara di depan umum.

Selain teknik berbicara perlu diperhatikan juga teknik membaca. Membaca pada dasarnya menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Untuk itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi dari kemampuan berbicara, karena dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami maksud si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya.

Dalam membaca dikenal teknik skimming. Sekilas kedua cara ini sepertinya sama, meskipun sebenarnya berbeda. Skimming dilakukan untuk melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming, proses membaca dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami tema besarnya. Sementara scanning adalah mencari satu jenis informasi tertentu dalam bahan bacaan.
Begitu juga dengan mendengarkan, nampaknya lebih mudah tapi sesungguhnya mendengarkan harus didukung dengan sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi suara yang didengar. Mendengarkan sangat memerlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita. Sehingga hasil dari mendengarkan tersebut adalah bertambahnya pengetahuan.Kemampuan berkomunikasi yang paling rendah adalah mendengarkan. Ketika seseorang berinteraksi secara tatap muka mendengarkan kata-kata si pembicara, tapi memerlukan pemahaman per kata ke dalam wawasan.
Mendengarkan dengan baik, dalam psikologi dikenal dengan istilah mendengar sepenuh hati. Berikut ini izinkan saya mengutip 5 (lima) tekhnik yang di tawarkan oleh James K. Van Fleet agar kita bisa mendengar sepenuh hati sehingga orang lain mau membuka diri kemudian mau berbicara dengan kita.

E. Menyusun Pesan

Komunikasi merupakan kekuatan utama dalam membentuk organisasi. Ada tiga unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi, yang lain adalah tujuan organisasi serta kemauan. Peranan komunikasi dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif di dalam organisasi adalah:


  1. Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti
  2. Seharusnya ada saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi
  3. Jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek mungkin
  4. Garis komunikasi formal secara keseluruhan hendaknya dipergunakan secara normal
  5. Orang-orang yang bekerja sebagai pusat pengatur gangguan sementara organisasi sedang berfungsi
  6. Setiap komunikasi harus dipisahkan
Informasi adalah sah dalam proses komunikasi apapun, karena informasi itulah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai. Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi-reaksi negatif terhadap komunikasi adalah:

  1. Informasi tidak tertangkap
  2. Membuat kesalahan
  3. Menunda atau menumpuk pekerjaan
  4. Penyaringan
  5. Hanya menangkap garis besarnya saja
  6. Melemparkan tugas pada orang lain
  7. Menghindari informasi
Keberhasilan komunikasi juga sangat ditentukan oleh dukungan, empati, keterbukaan, sikap positif dan kebersamaan antara komunikator dan komunikan. Demikian halnya, feedback hanya akan berhasil membangun komunikasi yang efektif bila memenuhi syarat tertentu (intensitas, kekhususan, deskirptif, kemanfaatan, tepat waktu, kejelasan, validasi).

Sementara itu komunikasi cenderung lebih merupakan suatu teknik daripada suatu sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampi selalu tersita untuk hal-hal berikut ini:

  1. Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
  2. Memberikan arahan kepada para manajer bawahannya dengan berbagai informasi untuk membantu kelancaran kerja mereka.
  3. Menyampaikan berbagai informasi kepada stafnya.
  4. Mengatur dan menetapkan strategi.
  5. Menerima dan mengartikan penampilan-penampilan untuk semua orang yang bekerja baginya.
  6. Berkomunikasi dengan berbagai pihak di luar perusahaan, termasuk para pelanggan, instansi pemerintah, usaha-usaha perdagangan dan masyarakat umum.
Jadi kesimpulannya bahwa yang lebih penting dari semua kemampuan teknik berbahasa itu adalah bagaimana menyusun pesan yang sesuai dengan kebutuhan. Sebab seindak apapun kalimat atau sebagus apapun tipografi huruf yang dipilih, tanpa muatan pesan yang berarti semua itu omong kosong. Oleh sebab itu disini pesan merupakan atau sebagai jantung suatu komunikasi. Pesan inilah mengalirkan maksud, perencanaan, motif maupun nilai-nilai daru satu individu kepada individu lain, dari kelompok manusia yang satu kepada kelompok manusia yang lain.
Sumber Referensi :

Sabtu, Maret 31, 2018

Unsur-Unsur Komunikasi

4. Unsur-Unsur Komunikasi

A Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan digunkan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.


B Komunikator
Dalam komunikasi srtiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang audio visual, sesorang komunikator harus menysesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.

2. Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilakan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalah. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidak-percayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi timbal balik tujuan komunikasi.

3. Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa denga baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, komunikator mutlak menguasai istilah umum yang digunakan olrh lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience itu. Tanpa penguasaan bahasa secara baik dapat dapat menimbulkan ketidak percayaan terhadap komunikator pergunakanlah bahasa baik dan benar.
Keefektivan komunikasi tidak saja ditentukan kemampauan berkomunikasi tetapi juga oleh diri sendiri komunikator. Fungsi komunikator adalah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapatan pendapatan atau perilakunya. Komunikan yang dijadikan sasaran akan mengkaji siapa komunikator yang menyampaikan informasi itu. Jika ternyat informasi yang diutarakan itu tidak sesuai dengan diri komunikator, betapa pun tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapakan.

1. Etos Komunikator
Keefektivan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi, dan konasi.
Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar, dan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan.

Ciri efektif tidaknya komunikasi ditunjukan oleh dampak kognitif. Dampak afektif dan dampak behavioral yang timbul pada komunikan.
Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan atau komunikatif apabila terjadi proses psikologis yang sama antara insan-insan yang terlibat dalam proses tersebut. Dengan lain perkataan, informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan itu sama. Situasi komunikatif seperti itu akan terjadi bila terjadi etos pada diri komunikator.

Etos tidak timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kesiapan
Seorang komunikator yang tampil dimimbar harus menunjukan kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan dorum dengan persiapan yang matang. Kesiapan ini akan tampak pada gaya komunikasinya yakin meyakinkan. Tampak oleh komunikan penguasaan komunikator mengenai materi yang dibahas. Pidato dengan persiapan yang matang kecil kemungkinan akan gagal.

b. Kesungguhan
Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukan kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya.

c. Ketulusan
Seorang komunikator harus membawakan kesan kepada khalayak, bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya. Ia harus hati-hati untuk menghindarkan kata-kata yang mengarah kepada kecurigaan terhadap ketidak tulusan komunikator. Cara yang terbaik bagi seorang komunikator ialah menumbuhkan faktor pendukung etos tersebut dengan kemampuan mempriyeksikan kualitas ini kepada khalayak.

d. Kepercayaan
Seorang komunikator harus senatiasa memancarkan kepastian ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia harus selamanya siap menghadapi segala situasi.

e. Ketenangan
Khalayak cenderung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam megutarakan kata-kata. Ketenangan itu perlu dipeliharaa dan selalu ditunjukan pada setiap peristiwa komunikasi menghadapi khalyak. Ketenangn yang ditujukan seorang komunikator akan menimbulkan kesan pada komunikan bahwa komunikator merupakan orang yang sudah berpengalaman dalam menghadapi khalayak dan menguasai persoalan akan dibicarakan. Lebih-lebih apabila ketenangan itu diperlihatkan di saat komunikator menghadapi pernyataan yang sulit atau mendapat serangan yang gencar dari komunikan , seolah-seolah pernyataan atau serangan itu sudah biasa baginya. Dan memang, jika komunikator bersikap tenang ia aka dapat melakukan ideasi, yaitu pengorganisasian pikiran perasaan dan hasil penginderaannya secara terpadu sehingga yang lontar adalah jawaban yang argumentatif.

f. Keramahan
Keramahan komunikator akan ras simpatik komunikan kepadanya. Keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis. Lebih-lebih jika komunikator muncul dalam forum negandung perdebatan. Ada kalanya dalam suatu forum timbul tanggapan salah seorang diantara yang hadir berupa kriktik pedas. Dalam situasi seperti ini, sikap hormat komunikatordalam memberikan jawaban akan meluluhkan sikap emosional si pengeritik dan akan menimbulkan rasa simpati kepada komunikator. Jadi keramahan tidak saja ditunjukkan dengan ekspresi wajah, tetapi juga dengan gaya dan cara mengutarakan padauan pikiran dan perasaannya.

g. Kesederhaan
Kesederhaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga dalam penggunaan bahasa sebagai mengkomunikasikannya. Kesederhaan seringkali menunjukkan keaslian dan kemurnian sikap. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai komunikator yang meniru gaya oranglain. Peniruan seperti itu justru akan mengurang penilaian positif dari pihak komunikan.

2 Sikap Komunikator
Sikap (attitude) adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap, yaitu :

a. Reseotif (receptive)
Sikap reseptif berarti kesedian untuk meneriam gagasan dari orang lain, dari staf pimpinan, karyawan, teamn, dan lain-lain. Bagi komunikator tidak akn ada ruginya untuk menerima gagasan dari orang lain, sebab tidak jarang sebuah gagasan yang semula dinilai buruk dapat dikembangkan sehingga menjadi suatu gagasan yang bermaafaat.

b. Selektif (selective)
Seperti halnya dengan faktor reseptif, faktor selektif pun penting bagi komunikator dalam peeranannya selaku komunikan, sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil. Tetapi dalam menerima pesan dari orang lain dalam bentuk gagasan atau informasi, ia harus selektif dalam rangka pembinaan profesinya untuk diabdikan kepada masyaralat.

c. Dijestif (digestive)
Yang dimaksudkan degan dijestif disini adalah kemapauan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan ia komunikasikan. Ia mampu melihat intinya yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dei pengaruh gagasan atau informasi tadi.

d. Asimilatif (asimilative)
Asmilatif berarti kemampauan komunikator dalm mengorelasikan gagasan atau informasi yang ia terima dari orang alin secara sistematis dengan apa yang telah dimiliki dalm benaknya yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamanya. Formulasi dari perpaduan kedua aspek tersebut dikembangkan sehingga mejadi konsep, suatu bahan untuk dikomunikasikan.

e. Transmisif (transmissive)
Transmisif mengandung makna kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif, dan konatif kepada orang lain. Dengan perkataan, ia mampu memilih kata-kata yang fungsional, mampu menuyusun kalimat secara logis, mampu memilih waktu yang tepat, sehingga komunikasi yang ia lancarkan menimbulkan dampak yang ia harapakan.
Demikian lima faktor yang merupakan unsur penting bagi sikap seorang dalam rangka pembinaan dirinya sebagai komunikator. Dari papran tersebut, jelas bahwa untuk menjadi komunikator yang baik harus menjadi komunikasi yang baik.

C Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.


1. Penyampaian pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.

2. Bentuk pesan : informatif, persuatif, koersif
·         Informatif
Bersifat memberikan keterangan-keterangan/ fakta-fakta, lemudian komunikan mengambil keputusan. Dalam situasi tertentu pesan informatif justru lebih berhasil daripada persuatif, misalnya jika audience adalah kalangan cendekiawan.
·         Persuatif
Berisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri (bukan dipaksakan). Perubahan tersebutditerima atas kesadaran sendiri.
·         Koersif
Penyampaian penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.
Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Umum
Berisikan hal-hal yang dipahami oleh audience atau komunikasi bukan soal-soal yang Cuma berarti atau dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu. 

2. Jelas dan gamblang
Pesan haruslah jelas dan gamblang, tidak samar-samar. Jika mengambil perumpaman hendaklah perumpamaan yang senyata mungkin. Untuk tidak ditafsirkan menyimpang dari yang kita maksudkan, maka pesan tersebut benar-benar jelas.

3. Bahasa yang jelas
Sejauh mungkin hindarilah menggunakan istilah-istilah yng tidak dipahami oleh aundience atau khalayak. Penggunaan bahasa yang jelas yang cocok dengan komunikan situasi daerah dan kondisi dimana berkomunikasi. Hati-hati pula dengan penggunaan istilah atau kata-kata yang berasal dari daerah berbeda yang dapat ditafsirkan lain. Istilah satu daerah berbeda dengan istilah daerah lainnya. Begitu pula agar sejauh mungkin dihindarkan istilah asing. Berbahasalah yang baik dan benar. 

4. Positif
Secara kodrati manusia selau tidak ingin mendengar dan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan atau diuratkan dalam bentuk positif. Kemukanlah untuk lebih mendapatkan simpati dan menarik. 

5. Seimbang
Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrim dan selalu menentang baik dan buruk karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima oleh komunikan. Sebab itu jika kita berbicara seolah-olah kelompok satu paling benar, paling sempurna dan paling bersih sedangkan kelompok lain sebaliknya, pesan ini berkencenderungan untuk seimbang untuk tidak diterima oleh komunikan. Sebaliknya pesan ini dirumuskan seimbang, yaitu dengan tidak ngesampingkan kelemahan yang ada, disamping menonjolkan keberhasilkan yang telah dicapai.

6. Penyesuaian dengan keinginan komunikasi
Orang-orang yang menjadi sasaran atau komunikasi dari komunikasi yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan atau kepentingan tertentu. Dalam hal ini komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat.
Hambatan terhadap pesan acapkali kita alami dalam komunikasi, lain yang dituju tapi lain diperoleh. Dengan perkataan lain apa yang diharapakan tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini disebabkan adanya hambatan-hambatan terutama adalah : 

1. Hambatan bahasa (language factor)
Pesan akan disalah artikan sehingga tidak mencapai apa yang diinginkan apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan. Termasuk dalam pengertian ini penggunaan istilah-istilah yang mungkin dapat diartikan berbeda atau tidak mengerti sama sekali. Demikian juga jika kita menggunakan istilah-istilah yang ilmiah tapi belum merata atau baku, seperti : dampak , kendala, canggih, rekayasa dan sebagainya, namun dalam komunikasi hal-hal seperti ini sering dilontarkan dengan tujuan lain atau sekedar penonjolan diri dan pengalihan perhatian. 

2. Hambatan teknis (noise factor)
Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis. Misalnya suara tidak sampai karena pengeras suara rusak, bunyi-bunyian, halilintar, lingkungan yang gaduh dan lain-lain. Gangguan teknis ini lebih sering dijumpai pada komunikasi yang menggunakan medium misalnya dalam rapat umum, dan sebagainya.


D. Channel/Saluran
Chanel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sabagianya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa. Disebut demikian karena sifatnya yang massal, misalnya televisi dan sebagainya.


E. Komunikasi
Komunikasi dapat kita golongkan dalam tiga jenis, yaitu personal, kelompok, dan massa. Dari segi sasarannya maka komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

1. Komunikasi personal
Lomunikasi yang ditujukan kepada sasaran yang tunggal. Bentuknya bisa tukar pikiran dan sebagainya. Komunikasi personal efektivitas paling tinggi karena komunikasi timbal balik dan terkonsentrasi.

2. Komunikasi kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Kelompok tertentu satu adalah suatu kumpulan manusia yang mempunyai hubungan sosial yang nyata dan memperlihatkan struktur yang nyata pula. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok lebih efektif dalam pembentukan sikap personal daripada komunikasi massa namun kurang efisien, sebaliknya kurang efektif dibanding dengan personal tapi lebih efisien.

3. Komunikasi massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa. Massa adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Komunikasi massa sangat efisien karena dapat menjangkau daerah yang luas dan audience yang praktis tak terbatas, namun komunikasi massa tidak kemudian dapat langsung diterima oleh massa opinion leader ialah yang kemudian menterjemahkan apa yang disampaikan dalam komunikasi massa itu kepada komunikan.
Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu. Pemahaman atas atribut-atribut itu besar artiya bagi peningkatan pengertian kita mengenai komunikasi dan prosesnya. Atribut-atributdan efektivitas komunikasi itu antara lain :
1. Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari

Hampir tidak ada atau hanya sedikit saja orang yang menghindarkan diri dari aktivitas bermasyarakat. Orang selalu berusaha mencari interaksi sosial. Apabila saat interaksi terjadi, komunikasi tidak dapat dihindari akan menimbulkan kontak sosial, jika terjadi kontak sosial tidak ada akan hubugannya dengan perilaku. Semua perilaku memiliki potensi sebagai pesan, yaitu bahwa perilaku memiliki potensi yang dapat melekatkan arti kepada persepsi orang lain. Jika perilaku dapat berkomunikasi dan oarang tidak dapat menghindar untuk tidak berperilaku maka orangpun mungkin tidak berkomunikasi. Sudah barang tentu tidak semua perilaku benar-benar melakukan dengan sengaja. Hal ini dapat terjadi jika pengirim atau sumber tidak semua perilaku benar-benar komunikatif, dimana orang-orang harus benar-benar melakukan dengan sengaja. Hal ini dapat terjadi jika pengirim atau sumber tidak dapat mengontrol perilaku dengan man penerima akan mengkaitkan arti tertentu. Begitu pula halnya ada bentuk komunikasi yang tidak konstruktif. Berhubungan setiap perilaku memiliki sesuatu, ,maka penetuan apakah perilaku atau komunikatif atau tidak semata-mata tergantung kepada penerimanya.

2. Komunikasi merupakan konsep transaksional
Konsep komunikasi sebagai proses merujuk pada interaksi tak terputus dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus-menerus dalam nilai-nilai yang diambil dari variabel-variabel itu.
Jika seseorang berusaha menguji salah satu unsur komunikasi (pesan) maka pengisolasian itu akan merusak hakikat keberlangsungan proses dan batas-batas informasi yang tersedia mengenai unsur itu (pesan) karena keluar dari hakekatnya (mengubah lingkungan). Komunikasi didirikan oleh interaksi oleh interaksi aktif terus-menerus.

3. Komunikasi tekah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh
Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi terpengaruh olehnya, si penerima mengaitkan arti tertentu kepada perilaku. Komunikasi telah terjadi apakah seseorang bermaksud berkomunikasi atau tidak, jika penerima pesan mengaitka arti perilaku ke dalam persepsinya. Penerima tidak hanya bereaksi terhadap perilaku dalam wilayah persepsinya, ia juga menggerakkan pribadinya secara meyeluruh dalam interpretasi. Dalam melakukan itu arti tersenut mengaitkan pada sebuah persepsi.

4. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks
Komunikasi tidak dapat berdiri diluar konteks. Apabaila dikaitkan dengan persuasi, kita dapt menyatakan bahwa faktor-faktor konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan. Persoalan apa yang terjadi jika konteks mempengaruhi komunikasi. Konteks tidak hanya mengubah proses komunikasi tetapi juga seringkali dapt bercerita banyak mengenai perilaku yang diamati.

F. Efek
Efek adalah hasil akhir suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai maka itu berarti komumikasi berhasil, demikian pula sbalikanya. Efek ini sesungguhnyadapat dilihat dari personal opinion, publik opinion, dan majority opinion.

1. Personal opinion
Personal adalah sikap dan pendapat seseoramg terhadap sesuatu maslah tertentu.

2. Public opinion
Public opinion adalah penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang pentingdan berarti atas dasarperukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional.

3. Majority opinion
Pendapat sebagian tersebar dari public atau masyarakat. Jika kita berbicara tentang opinion atau pendapat maka kita sering mendengarkan opinion leader. Opinion leader ialah orang yang secara informaol membimbing dan mengrahkan suatu opini tertentu kepada masyarakat. Opimi leader adalah merupakan tempat bertaya.

G.  Faktor-Faktor Yang Diperhatikan Dalam Proses

1. Empat tahap proses komunikasi
Menurut Culip dan Center komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan melalui empat tahapa, yaitu : Pengumpulan Fakta (fact finding), Perencanaan, Komunikasi, dan Evaluasi
a. Pengumpulan Fakta
Mengumpulkan data dan fakta sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi.
b. Perencanaan
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dikemukan dan bangaimana ngemukakannya.
c. Komunikasi
Setelah planning disusun maka tahap selanjutnya adalah communication atau berkomunikasi.
d. Evaluasi
Penilaian dan analisi diperlukan untuk setiap kali bangaimana hasil komunikasi tersebut. Ini kemudian menjadi bahan bagi perencaan selanjutnya untuk melakukan komunikasi berikutnya.


2. Produser
Wilbur Schraam mengatakan : untuk mendapatkan effect baik dari komunikasi maka produser yang ditempuh adalah apa yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai “A-A Procedure” yaitu proses dari Attention (perhatian) ke Action (tindakan).
Lebih jelasnya proses dapat dilihat sebagai berikut :

·         Attention (perhatian)
·         Insterest (kepentingan)
·         Desire (keinginan)
·         Decision (keputusan)
·         Action (tindakan)
Dalam praktek, jika kita berbicara di depan umum, pertama harus dibangkitkan dulu perhatian dari massa dengan berbagai cra untuk menarik perhatian. Kemudian timnbulkan kepentingan apa yang disampaikan cocok.
Sumber Referensi :
bab4-unsur_unsur_komunikasi.pdf
Diberdayakan oleh Blogger.

karakter mouse BTS

BTS (Bangtan Boys or Beyond The Scene)

Recent Posts

banner image

Koperasi

1. Sisa Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi dalam kurun waktu tertentu dikurang biaya-biaya, penyusutan, kewajiban-kewaj...

Clara Swagg Army

Fixed Menu (yes/no)

banner image

PageNavi Results No.

banner image

Random Posts

randomposts

Recent Posts

recentposts

Recent Posts

recentposts
banner image

Random Posts

randomposts

Recent Posts

recentposts

Recent Posts

recentposts

Recent Posts

banner image

Iam dream a supertar kpoper

Gunadarma University

Categories

Facebook

banner image